Jun 18, 2012

Jalanan Jakarta yang Tak Aman

hati-hati di jalan, Jendral!



Saya ingin berbagi cerita soal pengalaman saya ditodong dan dirampok semalam. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati berjalan kaki di jalanan Jakarta, terutama pada petang hari.

Semalam (Minggu, 17/6/2012) saya keluar dari Grand Indonesia sekitar pukul 9 lewat sedikit, dan berjalan kaki menuju stasiun Sudirman. Berhubung jarak halte Tosari dan Dukuh Atas tidak begitu jauh, saya pikir lebih cepat berjalan saja daripada menunggu busway.

Di trotoar seberang stasiun Sudirman, yang di sampingnya penuh dengan pohon rindang, ada 2 orang berjalan dari arah berlawanan. Yang satu posturnya tidak gempal, sedikit lebih pendek daripada saya (mungkin sekitar 165cm), tidak terlalu kurus, umurnya sekitar 20-an, mengenakan t-shirt (saya lupa-lupa ingat warnanya, semacam hijau atau cokelat, waktu itu agak gelap) dan celana pendek.  Satu lagi lebih dekil, +/- 165cm juga atau kurang, t-shirt dan celana pendek juga, rambutnya agak keriting bergelombang, bertindik di bawah bibir dan kuping kiri (saya lupa ada tindik di hidung juga atau tidak). Ketika kami berpapasan, si t-shirt hijau/cokelat (A) menyapa saya, "Mas, ada duit 2 ribu nggak? Buat beli makan." Saya balas dengan sopan, "Wah, buat beli tiket pulang, Mas." Si A langsung mengeluarkan pisau dari balik kaosnya sambil menghardik saya, 'Lo kasih ato gw tusuk?", sedangkan satunya lagi (yang bertindik, si B) mendadak sudah memegangi saya dari belakang. Saya benar-benar lemas saat itu juga, sekaligus blank dan tidak tau harus bagaimana. Saya turuti kehendak mereka. Ini lokasi pencegatan pada map di bawah.



View TKP in a larger map

Mereka berdua menggiring saya duduk ke bawah pohon di samping trotoar. Si A tetap menodongkan pisau, sedangkan si B mulai memaki-maki saya (untuk menekan psikologis saya). Mereka menggeledah saya, mengambil dompet dan BlackBerry, kemudian menggeledah tas dan mengambil Nokia Lumia saya. Saya disuruh melepaskan jaket, topi, dan kacamata, semuanya mereka ambil. "Lo gak usah macem-macem, ato gw bunuh di sini!" ancam si A. Saat itu hanya satu hal yang ada di otak saya: "Saya nggak boleh kena tusuk. Saya nggak boleh mati."

Selesai menggeledah, mereka menggiring saya ke trotoar dengan posisi si A di depan, saya di tengah, dan si B memegangi saya dari belakang. "Ikut kita ke bus," kata si A sambil menghentikan sebuah bus (sepertiya Kopaja). Saat bus mulai melambat. entah keberanian darimana, saya dorong si A sekuat tenaga saya sampi dia hampir membentur badan depan bus. Saya lari sekencang-kencangnya (rute biru di map), turun ke lorong bawah dan menuju stasiun. Saya sama sekali tidak berpikir untuk berteriak, atau mengeluarkan suara sedikitpun.

Di stasiun, saya langsung beri tahu si penjaga loket bahwa saya baru saja ditodong. Dengan cepat dia panggilkan 2 security, keduanya mengajak saya ke TKP. Sesampainya di TKP, tidak ada siapa-siapa kecuali 2 orang lain. Mereka bilang "Tadi sih ada dua orang nyebrang jalan gede ini ke arah sono (stasiun, atau Jl Blora), Pak." Dari ciri-ciri yang mereka kemukakan, sepertinya yang kabur itu memang si penodong.

Saya kembali ke stasiun, lalu salah seorang security membawa saya ke Pos Polisi Blora (yang di bawah stasiun itu). Pak polisi tidak ada, terpaksa saya menunggu sampai ketinggalan kereta terakhir ke Serpong. Lama kemudian, seorang polisi datang dan saya melapor. Surat keterangan kehilangan barang pun dibuat. Pak polisi menyarankan saya untuk melapor ke Polsek/Polres Tanah Abang karena ini termasuk tindak kriminal, saya bilang tidak malam ini, yang penting saya dapat surat kehilangan saja dulu (dan keselamatan). Sekitar jam 22.30, pak polisi mengantarkan saya mencari taksi, menjelaskan kondisi saya kepada si sopir dan saya pulang dengan taksi ini, tanpa uang sepeserpun. Sesampai di kosan (Serpong), saya pinjam uang teman untuk membayar ongkos.

Semalam juga saya langsung memblokir 2 kartu ATM, dan berhasil. Saya lacak BlackBerry saya via BlackBerry Protect, posisi terakhir sekitar jam 12 malam ada di depan Robinson (persimpangan Jl Ragunan dan Jl Pasar Minggu). BB segera saya wipe, dan berhasil, namun ketika akan saya lock semuanya gagal. Sepertinya SIM card baru saja dicabut jam segitu. Untuk Lumia 710,  fitur Find My Phone tidak berhasil saya jalankan. Ah sudahlah, gadget bisa beli lagi nanti. Teman-teman, fitur ini penting banget, mohon diaktifkan saja di BB atau Windows Phone kalian ya.

Hari ini (18/6) saya sudah mengurus kartu ATM baru, satu SIM card, dan Kartu Pegawai; tinggal KTP dan satu SIM card lagi.

Siapapun yang membaca blog post ini, berhati-hatilah berjalan di Jakarta. Usahakan tidak sendirian, atau gunakan transportasi lain semacam taksi. Saya bersyukur nyawa saya baik-baik saja, dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika saya mengikuti para penodong itu sampai naik ke bus. I could have been died, unidentified.

Photo credit: pipitojourno (dengan perubahan seperlunya)

56 comments:

  1. :| Mol.. baru baca ini blog. Td mlm sempet sesliweran kebaca soal lo abis ditodong. Tp gak mikir setragis ini.

    Thx u for sharing... untuk lebih berhati-hati

    ReplyDelete
  2. Sabtu siang abis dicopet juga. *sigh

    ReplyDelete
  3. Sabtu siang blackberry ilang di bis juga. Dan sekarang masih trauma naik kendaraan umum. *sigh

    ReplyDelete
  4. saya pernah mengalami kejadian yang well, memang berbeda tapi tetap satu nama yaitu penodongan. saat itu kejadiannya di MetroMini 62 (Pasar Minggu-Maggarai). Saya ditodong pisau belati, sang penodong duduk di samping saya, saat itu pukul 9 PAGI!. Saya juga tak mampu teriak karena belati itu sudah menempel di pinggang saya, saya pikir jika saya teriak dan penodong itu panik, mungkin saya bisa kena tusuk belati karatan itu dan penodongnya kabur. Jadi saya diam, ketika saya sedang menyiapkan hp dan dompet utk diberikan kepada penodong, ada bapak2 paruh baya yang naik dan minta si penodong itu untuk memberikan tempat duduknya karena dia bilang dia sakit dan tidak kuat berdiri. saat itu situasinya cukup penuh dan pisau belati itu ditutup dengan jaket. Si kenek menyuruh penodong itu memberikan tempat duduknya. long story short, saya memang masih terselamatkan (alhamdulillah) tapi ini bisa jadi pengalaman yg paling buruk bagi saya. Kejahatan tidak mengenal waktu dan tempat. saat ada kesempatan, para pelaku kriminal ini bisa melakukan aksinya kapanpun. tetap berhati-hati ya teman-teman...

    ReplyDelete
    Replies
    1. turut prihatin juga, mbak. yang penting mbak selamat dan ga kenapa-napa, ya.

      Delete
    2. Alhamdulillah mbak masih diberi perlindungan oleh Allah SWT dalam bentuk bapak-bapak yang minta duduk itu.

      Delete
  5. Kayaknya daerah ini memang rawan ya..

    Dulu, kejadian congkel spion yang sempat direkam pake video dan ramai di youtube posisinya hampir sama kan? Saya juga dulu pernah melihat kejadian yg sama (congkel spion) dan posisi yang sama.

    ReplyDelete
  6. Oh.. my.. god.. untung banget kamu gak kenapa2 yaaaa.. thx for sharing. Ngebantu banget bikin otak mikir secara logis. Aku lumayan sering nih lewat daerah ini. Semoga gak ada lagi yg kayak2 gini kejadian sama kita, orang yg kita sayang, atau orang2 lain yg ga bersalah.

    ReplyDelete
  7. Molly, sangat sedih banget membaca ini. Aku turut berduka cita banget yaa. Tuhan pasti akan segera menggantinya.Aminnn.

    ReplyDelete
  8. BTW Jakarta gak aman banget yaaa. Jadi makin yakin gak pengen pindah ke sana --"

    ReplyDelete
  9. Wah, jadi ngeri. Tapi Alhamdulillah masih selamat :)

    ReplyDelete
  10. Glad you're safe and well now :(

    ReplyDelete
  11. jakarta... -_-
    harus lebih berhati-hati di jakarta..

    ReplyDelete
  12. Ya ampun sabar ya. Sedih bacanya :(

    ReplyDelete
  13. semoga anda lebih di berkahi dan lebih dilindungi oleh Allah setelah ini.
    Terima kasih atas peringatan ini.

    ReplyDelete
  14. ah kak mol :(
    jadi ikut was was karna papa aku kerja di jakarta juga. Huhu
    alhamdulillah selamat ya kak. :')
    makasi udah mau share :)

    ReplyDelete
  15. alhamdulillah masih bisa menyelamatkan diri, sabar ya bro, semoga lekas dpt ganti semua barang yang diambil. Untuk info fasilitas find my phone, BB protect itu juga 'lesson to learn' ... Nuhun.

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah masmul gak kenapa2. Makasih udah sharing ini, mas. Mudah2n berguna banget buat orang2 supaya lebih berhati2 di Jakarta khususnya di daerah yang masmul bilang. Mudah2n yg hilang2 bisa dibantu sama polisi. Take care always ya masmul.

    ReplyDelete
  17. Semoga si penodong itu segera ketangkep dan semoga lo cepet dapet pengganti harta yg udah diambil sama mereka. Sabar ya :)

    ReplyDelete
  18. Anjrit padahal kawasan elit, bukan daerah preman macem senen ato tanah abang :((

    ReplyDelete
  19. Huwow! Gak nyangka kronologisnya separah ini. Thank goodness, you're fine, Om Molih! At least, that's the very important for now. Kalo soal barang-barang yang hilang, nanti pasti ada rejekinya lagi! Amin!

    Thanks for sharing, though!

    ReplyDelete
  20. Inalillahi, semoga semua nya kembali seperti sedia kala, amiiin.

    ReplyDelete
  21. Just wondering, kalo saja dia kasih uang 2ribu pd saat itu, apakah endingnya akan spt ini juga? Toh uang 2 ribu gk sebanding dgn Nokia Lumia yg katanya bs dibeli lagi??

    Btw, nice sharing....mudah2an jd pelajaran bwt lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemungkinan besar endingnya seperti ini juga. Dari cerita penulis, ada si B yang siap memegang dari belakang, bener2 spt direncanakan. Beda halnya dgn kalau pelakunya cuma 1 orang, masih ada kemungkinan kejahatannya dadakan & karena terpicu emosi sesaat pelaku.

      Kalau ada 2 orang gini, minta uang 2 ribu itu bisa jadi siasat supaya korban lengah. Begitu korban cari-cari dompet, penjahat leluasa beraksi & menyergap.

      Delete
  22. Turut berduka atas kehilangannya...
    Semoga kejahatan macam ini bisa berkurang dan tidak lagi meresahkan orang2 banyak..
    Semoga si pencuri dapat hukuman yg setimpal..
    Dan semoga bro Mol dapet hape baru yg lebih baik..

    ReplyDelete
  23. Boleh ya cerita juga sambil berbagi rasa. Saya juga pernah ditodong pakai (kayaknya) pisau atau pokoknya benda tajam. Bukan malam tapi siang bolong. Di Metro Mini 53. Bawa uang buat daftar kuliah. Sempat tarik-tarikan tas. Buat yang mau bilang "kenapa nggak teriak?", well... sebenarnya kalau pisau sudah nempel, pilihan berteriak sulit terlintas dan hanya ada dua kemungkinan: mereka kabur atau perut robek. Nah, kenapa di Metro Mini itu supir dan kondektur diam? Entah ya, saya merasa mereka kerja sama. Sindikat, mungkin.

    ReplyDelete
  24. Sabar yah, nyawa lbh penting dr apapun.. Saya sering lwt jln itu :(

    ReplyDelete
  25. 'bukti kegagalan bang kumis memberi rasa aman kepada warga jakarta..

    ReplyDelete
  26. 'mari lebih bijak dalam memilih gubernur dan wakil gubernur baru untuk jakarta tercinta ini..

    ReplyDelete
  27. Gue bingung,
    sebenernya mo mesti lebih hati-hati gimana lagi di jakarta? musti lebih waspada seperti gimana lagi? pake mobil kagak, pake motor kagak, jalan kaki sudah sampe pake baju lusuh.. kalo emang sial, ya kejadian aja.

    Kita gak bisa dong lebih waspada lagi dari ini.. gak bisa lebih hati-hati lagi. lebih dari ini sudah gak bisa.. kita malah jadi parno jalan di jakarta.. semua orang yang lewat di depan kita, kita lihat berpotensi jadi penjahat, jadi maling.

    gak kepake lah pelajaran moral atau sosial terhadap sesama di sekolah.. bersosialisasi lewat facebook aja lah.. :P

    ReplyDelete
  28. Terima kasih, temen-temen. Semoga kita semua lebih berhati-hati lagi.

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah ente gak papa, mol.
    Banyak hikmah yang bisa dipetik untuk semua orang.
    Ijin share, yaaa

    Kun ;-)

    ReplyDelete
  30. Dulu saya pernah jg ditodong di jembatan penyebrangan Citraland ke Untar, mereka hanya minta uang seribu sambil nodongin cutter. saya buka dompet dan langsung kasih seribu..habis itu dia ngloyor pergi dan kebetulan saya dengan temen kuliah saya, kata temen saya..kenapa dikasih,untung dompetnya tadi gak dirampas. Tapi mgkn kalo saya gak ngasih kejadiannya bisa celaka jg dan wkt itu tnp pikir panjang emang langsung saya kasih seribunya. Lain kali harus lebih hati2..

    ReplyDelete
  31. makasih mul atas peringatannya :)
    semoga ada hikmahnya ya.

    ReplyDelete
  32. makasih mul atas peringatannya,
    semoga ada hikmahnya dibalik kejadian ini.

    ReplyDelete
  33. Infonya sangat bermanfaat,, semoga jadi perhatian, agar lebih berhati-hati.

    ReplyDelete
  34. sekedar saran, ada baiknya mulai membekali diri dengan taser/ stun gun
    taruh di saku baju atau di dalam tas, jadi misalnya ditodong dan diminta hp bisa pura-pura mau ngambil hp

    ReplyDelete
  35. Jadi teringat ketika saya SMA dulu.

    Saya pernah ditodong diMetromini 71 selepas bersekolah. Mereka berhasil mengambil hape lama saya 3310. Mungkin karena hape saya jadul kali, ya.. Jadi hapenya dicampakkan begitu saja. Tapi, begitu saya mencoba melarikan diri, mereka mengejar saya. Untunglah kala itu rame bapak2, saya teriak aja dan alhamdulillah satu penodong ketangkep.

    Setahun setelah kejadian, saya kembali di rampok. Satu bis yang isinya ibu2 semua dan saya sendiri laki2 dan secara kebetulan masih sekolah menjadi korab si perompak bis itu. Tas saya di acak-acak. Dompet yang berisi uang bulanan dari orang tua yang ada di Riau + hape yang baru saya pergunakan selama 3 bulan berhasil mereka rampas :(

    Trauma itu masih ada. Apalagi sekarang ini saya pengguna kereta api ke Serpong juga. Hanya saja saya naik via Tanah Abang, karena yang saya tahu dari Sudirman tidak bisa. Saya berusaha hati-hati. Mau naik taksi, sayang rasanya kalau tidak terlalu mepet.

    Terimakasih atas sharinya, kak Mol.

    ReplyDelete
  36. Makasih banyak Mas atas Sharingnya.. Harus lebih hati2..

    ReplyDelete
  37. serem juga, soalnya gue sering jalan sendirian bahkan sampe tengah malem. :/

    ReplyDelete
  38. ikut prihatin jg sbg sesama pejalan kaki, kl gk salah, tkp emang sepi kl malam, saya sendiri kl jalan biasanya cepat2, kl kebetulan hendak berpapasan dgn org, sewaktu masih jauh saya lihat sekilas saja, trs saya lewatin dgn cepat, kl org itu ngomong apa jg saya lewatin saja, anggap gk dengar, terutama kl lebih dari 1 org.

    ReplyDelete
  39. halo mau tanya, kalo blackberry protect itu harus contact provider dulu ya? (saya pakai indosat) krn pas saya log in di hp dibilang does not include from service data plan atau semacamnya gitu :( mohon infonya.

    dan terimakasih telah share cerita seperti ini, jakarta memang sekarang sangat tidak aman. pejalan kaki benar2 tidak dihormati di jakarta baik segi kenyamanan seperti trotoar hancur, banyaknya PKL preman dll, juga segi keamanan seperti cerita diatas :"

    ReplyDelete
  40. well kak mol, ini sebenernya pengalaman kakak yg kerja di jkt
    dia udah 2 kali apes jd korban kejahatan. yang pertama waktu naik kopaja dr kalimalang. kakak kena hipnotis. alhasil iphone sama dompet yg isinya Rp 1,5 jt raib.
    terus yg kedua pas di jembatan halte busway mangga 2.. keadaan jam 7 malem. pas di jembatan dia sm temennya ditodong 3 orang. anting emas, jam sama dompet raib. ada sedikit luka gores di leher. dia shock dan masuk ugd. sempat trauma sih bbrp bulan, tp karena tuntutan harus nyambung hidup dengan kerja di jkt, dia berusaha ngilangin trauma itu.
    di jkt harus lebih berhati-hati.

    makasi sharingnya kak :)
    hati2 dan waspada di lain hari

    ReplyDelete
  41. baru baca kejadian lengkapnya. take care Mol. kota ini memang bener-bener udah gak aman lagi :(

    ReplyDelete
  42. Mengerikan, we should be very careful nowadays. Thanks for sharing :)
    http://www.its-novanda.com/

    ReplyDelete
  43. gile mol.. turut berduka cita..

    ReplyDelete
  44. Innalillahi.... Merinding bacanya, soalnya saya sering juga jalan kaki dari GI menuju Stasiun Sudirman, walaupun akhir2 ini lebih sering naek ojek atau taksi utk rute tersebut. Turut prihatin ya mas...

    Huaaaa... makin parnoooooo di Jakarta :(((((

    ReplyDelete
  45. Mol!! Untung dirimu masih diselamatkan Allah SWT brow. Just believe that those bastards gonna pay the price someday!

    ReplyDelete
  46. Gan, jujur aja ya. kemarin ane baru maindari jakarta (kebetulan ane orang bandung) dan baru pertama kali jalan di trotoar, naik busway, ama keliling jakarta. Kesan yang ane rasain, ogah banget dah tinggal di jakarta, orangnya pada gak sabaran ane nyebrang aja (disekitar stasiunkota tua) gakada yg ngasih jalan, apa emang sampe segitunya? terus yang bikin serem tuh jalan kaki di trotoar aja di klaksonin ama motor!!! yang jelas ane turut simpati aja baca cerita agan yang masih bisa selamat

    ReplyDelete
  47. Someday they will die with suffer mol... God does exist! Perampok2 itu pasti akan dpt balasan yg lbh skt lg..

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan getu gan sama para paenjahat itu, justru kita harus kasihan kepada mereka, krn mereka tidak mengenyam pendidikan dan kemampuan untuk bisa kuliah / bekerja di tempat bergengsi , semacam sam**erna foundation ..

      hanya niat tulus ikhlas kita untk menyerahkan harta kepada mereka agar suatu saat mereka bisa menjadi orang yg sukses sama seperti diri kalian yg rajin antri untuk menunggu keluaran gadget terbaru serta antri untuk karcis nonton lady gaga.

      sementara mereka hanya mampu melihat kereta api berjalan h8ilir mudik sebagai hiburan , serta hiburan malam lain nya spt yg sangat sederhana dan jauh dari kemewahan mal yg terus tumbuh tanpa memepedulikan nasib mereka sebagai "penjahat"

      marilah kita terus membeli barang-barang mewah dan berharga agar kelak harta yg kita terima dpat kita salurkan kepada mereka yg membutuhkan juga , baik itu melalui cara yg halus maupun kasar

      Delete
    2. I don't get your logics.

      Delete
  48. Baru baca, dan ngga bisa bilang apa-apa. Semua akan membaik, masMol. :'D

    ReplyDelete