We need to talk
Setelah lama nggak nge-review gadget, akhirnya dapet kesempatan lagi. Kali ini saya mau review BlackBerry keluaran terbaru RIM: Curve 9220. Beberapa sih nyebutnya Davis.
Hardware dan desain


Keyboard didesain dengan masing-masing tombol terpisah dan nyaman digunakan, meski tidak seempuk 9790. Trackpad juga responsif. Keluaran suara dari earpiece cukup bagus, suara panggilan terdengar jelas.
Software dan performa
Curve 9220 hadir dengan OS 7.1 tanpa layar sentuh. Versi OS ini jauuuuuuuuh lebih user friendly dibandingkan dengan OS 5 pada Gemini, tetapi tidak begitu jauh berbeda dibandingkan OS 6 pada Curve 9300. Tampilan terbagi dalam 5 panel: All (menampung semua aplikasi dan isi main menu), Favorites, Media, Downloads (aplikasi hasil download dari AppWorld maupun sumber lain), dan Frequent. User bisa mengatur panel mana saja yang ingin ditampilkan. Shortcut ke website, kontak, atau file multimedia juga bisa ditampilkan di homescreen ini. Terdapat notification bar di bawah jam, yang menampung notifikasi penting dan menjadi shortcut ke aplikasi yang bersangkutan (misal, notifikasi 'New email' akan membuka inbox email jika diklik). Status bar teratas juga menjadi shortcut ke settingan penting seperti toggle untuk jaringan seluler, WiFi, Bluetooth, alarm, dan opsi lainnya. RAM sebesar 512MB dan prosesor 800MHz memberikan perbedaan yang signifikan dibanding beberapa seri terdahulu. Performa sehari-hari tergolong bagus. Jarang ditemui lag atau restart.

Nah, ini selling point terbesar dari Curve 9220: baterai. Surprisingly, kinerjanya jauh lebih bisa diandalkan daripada saudaranya yang lebih mahal. Penggunaan sedang-berat bisa tahan sampai 12 jam. Saya sendiri menggunakan push email dari 3 akun secara real time, beberapa menit memutar musik dan video (total nggak sampai setengah jam per hari), browsing yang cukup sering (mungkin 1-2 jam per hari), serta update Twitter yang......sering banget. Secara umum device cukup di-charge pada malam atau pagi hari saja.
GPS. Kinerjanya bisa diandalkan untuk memandu kita di jalan. Tapi dari pengalaman saya, Curve 9220 membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan Bold 9790 soal locking posisi awal.
BlackBerry Protect seperti biasa juga sudah pre-installed, cukup penting untuk mem-backup dan restore BlackBerry secara remote, di samping fungsi lainnya.
Data-data seperti kontak, kalender, tugas, memo, bookmark website, sms,
dan password bisa di-backup, tetapi kontak BBM tidak di-support oleh
aplikasi ini. Bagi yang suka mencoba-coba aplikasi atau game baru, ada
BlackBerry AppWorld. Tidak ada NFC ataupun kompas digital. Beberapa
aplikasi chat juga ada.
Kalender bisa disinkronisasi dengan Google Calendar, Facebook, dan akun email lainnya.
Tersedia juga Social Feeds untuk mengumpulkan update dari Facebook, Twitter, BBM, dan RSS lainnya. Untuk fitur berjejaring sosial yang lebih lengkap, aplikasi Facebook dan Twitter sudah pre-installed. Urusan dokumen dan attachment email, ada Documents To Go yang mampu menampilkan file PDF dan mengedit dokumen dan spreadsheet.
Multimedia
Kamera. Tidak ada kejutan di sektor ini, Curve 9220 membawa kamera 2 megapiksel tanpa flash ataupun autofokus. Hasil jepretan outdoor biasa saja, sesekali muncul purple tint (foto pohon) dan blownout (foto landscape kota). Detail dan reproduksi warna cukup bisa diterima, meski kadang oversharpened sehingga muncul efek cat air. Untuk berbagi cepat di jejaring sosial sudah cukup, sih. Hasil jepretan di low light ya gitu deh. Oh ya, kamera ini juga miskin settingan; hanya ada 2 pilihan scene (auto dan night), geotagging, dan pilihan resolusi (1600x1200, 1024x768, 640x480). Untuk judgment sendiri, silakan klik masing-masing sampel foto di bawah.
Video. Curve 9220 merekam video resolusi maksimum VGA @ 30fps dalam format mp4, tetapi unit yang saya tes hanya merekam sampai 15fps. Tergolong standar untuk ponsel range sekian. Pengambilan video dalam kondisi rendah cahaya menurunkan kualitas rekaman dengan signifikan (sama seperti ponsel lainnya). Surprise-nya, video player bisa memutar video dalam ukuran HD 720p.

Konektivitas wireless mengandalkan WiFi dan jaringan yang mentok di EDGE. Saya nggak tau kenapa di era penemuan Higgs boson ini masih ada ponsel cerdas dengan konektivitas EDGE. Kompromi di sektor layar dan kamera oleh RIM masih bisa saya terima.
Browser cukup mumpuni dan bisa membuka beberapa tab sekaligus, di samping fitur lain seperti support Java script dan quick share ke jejaring sosial. Loading agak lambat dan kadang gagal loading akibat konektivitas EDGE (separuh dosa ditanggung penyedia layanan BIS). Alternatif dengan WiFi adalah pilihan yang masuk akal bila Anda berada dalam area hotspot.
Pendapat pribadi
Agak susah saya menyebut Curve 9220 ini adalah upgrade dari Gemini, mungkin lebih tepat disebut "a refresh and replacement for 8520 on the emerging market" kali ya. Beberapa fitur memang lebih baik dibandingkan Gemini, tapi beberapa fitur lain tidak memperbaiki kehadiran Curve 3G (9300). Positioning yang di bottom banget bukan berarti memotong fitur dengan agresif. Coba kalau price point segini diisi oleh Curve 9320.
Verdict: OS 7 paling affordable, keyboard yang bisa diandalkan, kapasitas baterai dan pengalaman sharing dengan BlackBerry cukup menjadi pertimbangan jika ingin membeli ponsel ini. But if you can't live on the EDGE, please consider Curve 3G. OS 6 does not look that bad. Or Curve 9320.
LOVE: Battery, keyboard, OS 7, good organizer skillsets, battery. Did I mention battery twice?
HATE: EDGE, bloody battery cover.
Review-nya enak dibaca. Top!
ReplyDelete