May 3, 2011

Mari Menulis: Cerita Pendek..... Beneran Pendek Kok!

Tidak disarankan untuk dibaca oleh mereka yang berjantung lemah.



Di sebuah SMA di bilangan Kampung Rambutan yg bernama Eaton College, hiduplah ratusan siswa-siswi dari berbagai latar belakang. Di Eaton College, terdapat berbagai macam geng. Masing-masing memiliki anggota (yaeyalah!) dan fanbase.

Suatu ketika, seorang siswi bernama Stefani membuat heboh seisi sekolah. Stefani menulis "Kamu orang Jogja ya? Pantes mukamu ancur kayak kena gempa" di selebaran. Siswa-siswi pun berang. Beramai-ramai mereka mendatangi Stefani. 

"Maksud lo apa? Gak sensitif amat lo!" protes Kimberly. 

"Nyante dong lo, cuman becanda juga," Stefani membela diri, tak kalah nyolotnya.

"BRUAKK!" sepatu Kimberly mendarat di wajah Stefani.

"BRUAKK!" "BRUAKKK!" "CROTTT!" diikuti dengan belasan sepatu lain. Wajah Stefani yg cantik diinjak belasan kaki beramai-ramai.

Tak ada yg menyelamatkan Stefani. Dia berjalan keluar dari Eaton College dg wajah rusak permanen. Sambil memegang satu bola mata di tangan. Kehidupan di Eaton College pun kembali seperti semula. Dinamis, hidup, dan ramai. Tak ada lagi yg mengingat Stefani.

Di sebuah kebun singkong di bilangan Pondok Indah, Stefani merenungi nasib. "Salah gw apa?" bibirnya gemetar. Wajahnya masih hancur. "Dosa gw apa? Gw cuma mengungkapkan pendapat gw, apa itu salah?" tanya Stefani dalam hati. "Dimana hak gw utk berbicara dan mengekspresikan buah pikiran gw? Kenapa gw di-bully? KENAPAAAA?" Stefani mulai histeris.

Tanpa disadari Stefani, seekor ular piton mendekatinya dari belakang. HAPP! Seluruh kepala Stefani sudah ada di dalam mulut ular itu. Kaki dan tangan Stefani meronta-ronta. Tapi apa daya, tenaganya terlalu kecil utk melawan ular sebesar itu. Perlahan-lahan, tubuh Stefani menghilang dalam tubuh piton itu. Tangan, pinggang, sampai tungkai. Hidup Stefani pun berakhir dalam perut piton. Sungguh tragis. Tapi ya biarin lah, suka-suka gw yg cerita dong.

-TAMAT-       








Lesson learned: anything you said (or tweeted) could be used against you. RIP my dear Stefani. 

4 comments: